"Area Kecamatan Nuha begitu luas, sementara jumlah personil kami terbatas",Ucap Ketua Panwaslu Nuha, Dian Amarullah, S.S. M.Pd., dalam sambutannya.
Karena itu, imbuh Dian, Panwaslu berharap dukungan dan partisipasi masyarakat agar pencegahan pelanggaran Pilkada dapat berjalan lebih efektif lagi dan sejalan dengan tagline Bawaslu, "Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu"
Dalam kegiatan itu, Panwascam Nuha menghadirkan Narasumber Ibrahim Umar, S.Kom. M.I.Kom., mantan Komisioner Bawaslu Luwu Utara, tampil sebagai pemateri.
Dalam pemaparannya, Ibrahim menjelaskan konsep pengawasan partisipatif yang memungkinkan masyarakat terlibat dalam pengawasan di setiap tahapan Pilkada Serentak 2024.
Dalam sesi dialog, magister ilmu komunikasi ini dengan lugas menjawab sejumlah pertanyaan kritis audiens seputar penanganan pelanggaran Pilkada.
Secara Geografis, Area kecamatan Nuha meliputi 4 desa dan 1 kelurahan, yakni Desa Sorowako, Desa Nikkel, Desa Matano, Desa Nuha dan Kelurahan Magani. Menurut Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) Pilkada 2024, kecamatan yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sulawesi Tengah ini memiliki lebih dari 17.000 pemilih yang tersebar di 33 TPS.
Kecamatan Nuha juga menjadi sasaran tujuan pencari kerja dari berbagai daerah bahkan luar kabupaten Luwu Timur karena adanya perusahaan pertambangan yakni PT.Vale Indonesia, sehingga Panwascam dituntut lebih jeli dalam setiap tahapan, terutama pemutakhiran data pemilih.
Penulis : Dhy-Dhi
Editor : Adry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar